Jumat, 20 Januari 2012

NABI MUHAMMAD SAW part 2

Nabi dan rasul terakhir yang
diutus oleh Allah Swt. adalah
Nabi Muhammad s.a.w. (Q.33:40)
. Ia dipilih menjadi nabi dan rasul
pada usia 40 tahun. Ia
menyampaikan risalah kenabian
kepada kaumnya selama 22
tahun 2 bulan dan 22 hari.
Muhammad dilahirkan di Mekah.
Kakeknya, Abdul Muttalib,
menamainya Muhammad (orang
terpuji), sebuah nama yang
belum pernah digunakan dan
dikenal sebelumnya. Ketika lahir,
Muhammad telah menjadi anak
yatim. Ayahnya, Abdullah, wafat
sebelum ia lahir. Ketika berusia 6
tahun, Muhammad sudah
menjadi yatim piatu. Ibunya,
Aminah binti Wahab, meninggal
dunia dalam perjalanan pulang
dari Yatsrib, setelah berziarah ke
kuburan suaminya. Kemudian,
Muhammad diasuh oleh Abdul
Muttalib. Sebelum Muhammad
berusia 8 tahun, kakeknya wafat.
Pamannya, Abi Talib, lalu
mengambil alih tanggung jawab
mengasuh Muhammad.
TANDA KENABIAN
Sejak bayi, tanda- tanda
kenabian telah tampak pada diri
Muhammad. Pada usia 5 bulan ia
sudah bisa berjalan, dan pada
usia 9 bulan sudah pandai
berbicara. Pada usia 2 tahun, ia
sudah bisa dilepas bersama
anak- anak Halimah binti Abi
Dua'ib, ibu susunya, untuk
menggembala kambing. Pada
usia inilah ia didatangi oleh dua
malaikat. Mereka membuka baju
Muhammad, membelah dadanya
dan menyiramkan air ke
dalamnya untuk mencuci hatinya
agar senantiasa bersih. Kemudian
mereka menutup dada
Muhammad kembali tanpa bekas
ataupun luka.
TAHUN GAJAH
Ada suatu peristiwa yang
mendahului kelahiran
Muhammad. Peristiwa itu menjadi
pertanda bahwa Allah Swt.
melindungi agama yang akan
dibawa Muhammad. Tahun
terjadinya peristiwa itu disebut
Tahun Gajah, karena pada tahun
itu pasukan gajah yang dipimpin
Abrahah, penguasa Habasyah
(kini Ethiopia), menyerbu kota
Mekah untuk menghancurkan
Ka'bah. Abrahah ingin
mengambil alih peranan kota
Mekah dengan Ka'bahnya
sebagai pusat perekonomian dan
peribadatan bangsa Arab.
Sebelumnya, Abrahah sudah
membangun al- Qulles, sebuah
rumah ibadah megah di Yaman,
sebagai pengganti Ka'bah.
BUHAIRAH
Pada usia 12 tahun, Muhammad
mengikuti kafilah pamannya ke
Suriah. Sepanjang perjalanan di
gurun, mereka dinaungi awan
sehingga tidak kepanasan. Di
Busra, kafilah ini bertemu
dengan seorang pendeta Kristen
bernama Buhairah yang meyakini
bahwa Muhammad adalah calon
nabi yang ditunjuk Allah Swt.
AL-AMIN
Muhammad tumbuh menjadi
seorang pemuda yang jujur dan
berbudi pekerti luhur. Melalui
Hilful-Fudul dan kegiatannya
membantu pamannya
berdagang, nama Muhammad
makin terkenal sebagai seorang
yang terpercaya. Karena
kejujurannya, ia mendapat gelar
al- Amin, yang berarti orang
yang terpercaya. Para pemimpin
Mekah juga pernah mempercayai
Muhammad untuk
menyelesaikan perselisihan
mereka, dengan memimpin
peletakan Hajar Aswad, saat
perbaikan Ka'bah yang rusak
akibat banjir.
HILFUL-FUDUL
Pada usia 15 tahun, saat terjadi
Perang Fijar antara suku Kuraisy
dan suku Hawazin, Muhammad
membantu mempersiapkan anak
panah untuk paman- pamannya
yang hendak berperang. Akibat
perang ini, para pemimpin
beberapa suku Kuraisy
mengadakan rapat untuk
menetapkan aturan
perlindungan untuk mencegah
kelaliman terhadap penduduk
kota maupun pendatang asing.
Mereka sepakat membuat
sebuah organisasi bernama
Hilful-Fudul (persekutuan
kebajikan). Lembaga ini bertugas
membantu orang miskin dan
teraniaya. Muhammad ikut
dalam lembaga ini saat berusia
20 tahun. Di lembaga ini, sifat
kepemimpinannya mulai tampak.
KHADIJAH
Pada usia 25 tahun Muhammad
menikah dengan Khadijah binti
Khuwailid yang berusia 40 tahun.
Khadijah adalah seorang
pengusaha yang mempercayai
Muhammad untuk menjajakan
dagangannya ke Suriah. Karena
kejujuran Muhammad, Khadijah
menaruh hati padanya dan
menikahinya. Pasangan Khadijah-
Muhammad dikaruniai 2 putra
(Qasim serta Abdullah) dan 4
putri (Zainab, Rukayyah, Ummu
Kalsum, dan Fatimah). Khadijah
adalah wanita pertama yang
masuk Islam. Ia meninggal pada
usia 65 tahun, setelah 25 tahun
menikah dengan Muhammad.
UMMUL MUKMININ
1. Khadijah binti Khuwailid
2. Saudah binti Zam'ah
3. Aisyah binti Abu Bakar as-
Siddiq
4. Zainab binti Huzaimah
5. Juwairiyah binti Haris
6. Sofiyah binti Hay
7. Hindun binti Abi Umaiyah
8. Ramlah binti Abu Sufyan
9. Hafsah binti Umar bin Khattab
10. Zainab binti Jahsyi
11. Maimunah binti Haris
RIWAYAT MUHAMMAD
Kisah Muhammad sangat banyak
disebut dalam Al- Qur'an. Nama
Muhammad disebut 4 kali dan
dijadikan salah satu nama surat
ke-47, yang diambil dari
perkataan Muhammad pada ayat
ke-2. Adapun nama Ahmad
disebut sekali. Riwayat
Muhammad diketahui melalui
penuturan para sahabat dan
ditulis oleh banyak ahli dari
berbagai disiplin ilmu. Oleh
Michael H. Hart, penulis buku
Seratus Tokoh yang paling
Berpengaruh dalam Sejarah,
Muhammad ditempatkan pada
urutan pertama orang yang
berpengaruh dalam sejarah
manusia.
WAHYU PERTAMA
Menjelang usia 40 tahun,
Muhammad sering menyendiri
dan bertafakur di Gua Hira. Gua
ini terletak di Bukit Hira, sekitar 6
km di sebelah timur laut kota
Mekah. Tingginya 155 cm dan
bisa memuat 4 orang. Di gua ini
Muhammad beribadah sepanjang
Ramadan. Di gua ini pula
Muhammad menerima wahyu
pertamanya pada tanggal 17
Ramadan 12 SH/6 Agustus 610
M. Malaikat Jibril menemui dan
menyuruhnya membaca wahyu
Allah (Q.96:1-5).
DAKWAH
Ada dua tahap dakwah yang
dilakukan Muhammad. Pertama,
dakwah secara diam-diam selama
3 tahun. Keluarga dan sahabat
Nabi yang masuk Islam pada
tahap ini antara lain Khadijah,
Abu Bakar as-Siddiq, dan Ali bin
Abi Talib. Kedua, dakwah secara
terang-terangan, yang dilakukan
Nabi setelah turun perintah Allah
(Q.15:94). Dakwah ini
berlangsung hingga Nabi wafat.
Banyak sahabat yang memeluk
Islam pada masa ini, antara lain
Umar bin Khattab dan Usman
bin Affan.
AKSI MENENTANG DAKWAH
Kaum musyrik Kuraisy tak
mampu menghentikan dakwah
Muhammad. Berbagai cara
mereka lakukan, tapi hasilnya
tetap nihil. Mereka lalu
mengutus 10 orang untuk
menemui Abi Talib dan meminta
agar ia mau membujuk
keponakannya berhenti
berdakwah. Namun Muhammad
menolak permintaan tersebut.
Melihat keteguhan hati
Muhammad, Abi Talib akhirnya
mendukung keputusan
keponakannya itu dan berjanji
untuk selalu melindunginya dari
ancaman orang Kuraisy.
TAHUN DUKA CITA
Muhammad benar-benar sedih
ketika Abi Talib yang menjadi
pelindung utamanya wafat pada
bulan Ramadan 2 SH, dalam usia
87 tahun. Belum hilang
kesedihannya, Khadijah, istrinya
yang ia cintai dan selalu
mendampinginya dalam
perjuangan, juga meninggal
dunia. Muhammad sangat sedih
dengan wafatnya kedua orang
yang menjadi pembela risalahnya
itu. Karena itu, tahun ke- 10
kenabian ini disebut 'Am al-Huzn
(tahun duka cita).
ISRA MIKRAJ
Pada tahun ke-10 kenabian,
terjadi peristiwa Isra Mikraj. Allah
Swt. memperjalankan Nabi Saw.
pada malam hari (Isra) dari
Masjidilharam di Mekah ke
Masjidilaksa di Yerusalem,
kemudian membawanya naik
(mikraj) ke langit agar bisa
menyaksikan kekuasaan Allah
Swt. (Q.17:1). Dalam kesempatan
mi'raj itulah Nabi menerima
perintah dari Allah Swt. berupa
kewajiban menjalankan salat lima
waktu.
TA'IF
Gangguan kaum Kuraisy
terhadap Muhammad semakin
menjadi-jadi setelah paman dan
istrinya wafat. Pada bulan Syawal
tahun ke-10 kenabian,
Muhammad pergi ke luar kota
Mekah menuju Ta'if (65 km
sebelah tenggara Mekah)
bersama anak angkatnya, Zaid
bin Harisah, untuk menyebarkan
dakwah. Selama sepuluh hari,
Nabi Saw. menemui para
pemuka Bani Saqif. Namun
kehadiran Nabi di sana ditolak
oleh mereka.
IKRAR AQABAH
Suatu saat Nabi bertemu dengan
enam orang suku Aus dan
Khazraj dari Yatsrib. Nabi
menggunakan kesempatan ini
untuk memperkenalkan agama
Islam. Mereka pun lalu
menyatakan masuk Islam di
hadapan Nabi. Setelah pulang ke
Yatsrib, mereka memberitahukan
hal tersebut kepada penduduk
lainnya. Pada musim haji
berikutnya, datanglah delegasi
suku Aus dan Khazraj menemui
Nabi di Aqabah. Mereka
menyatakan ikrar kesetiaan
kepada Nabi, yang kemudian
dikenal dengan Ikrar Aqabah.
Mereka juga meminta agar Nabi
bersedia pindah ke Yatsrib untuk
menghindari gangguan orang
Kuraisy. Mereka berjanji akan
membela Nabi dari segala
ancaman.
RENCANA MEMBUNUH NABI
Sebelum hijrah ke Yatsrib, kaum
Kuraisy berencana membunuh
Nabi. Tapi rencana jahat itu
ketahuan sebelum terlaksana.
Ketika mereka mengepung
rumah Nabi, mereka hanya
menemukan Ali bin Abi Talib di
tempat tidur Nabi, sementara
Nabi dan Abu Bakar sudah pergi.
Ketika kaum Kuraisy mengejar,
Nabi dan Abu Bakar
bersembunyi di Gua Sur. Setelah
aman barulah mereka
melanjutkan perjalanan ke
Yatsrib.
HIJRAH KE MADINAH
Dua belas tahun sudah Nabi
berdakwah, tapi kaum Kuraisy
tetap belum mau menerima
risalah kenabiannya. Maka Nabi
hijrah ke Yatsrib. Setelah Nabi
hijrah, kota Yatsrib kemudian
dikenal dengan sebutan Madinah
an-Nabi (kota Nabi) atau
Madinah al- Munawwarah (kota
yang bercahaya).
MASJID QUBA
Sebelum sampai di Madinah,
Nabi dan Abu Bakar singgah di
Quba, sebuah desa yang
jaraknya 10 km dari Madinah.
Nabi tinggal di sana selama
beberapa hari, sambil menunggu
kedatangan Ali bin Abi Talib dari
Mekah. Di desa ini, Nabi
membangun Masjid Quba. Inilah
masjid pertama yang dibangun
oleh Nabi Saw. sebagai pusat
peribadatan. Peristiwa ini terjadi
pada tahun ke-12 kenabian
Muhammad.
PIAGAM MADINAH
Di Madinah, Nabi memimpin
penataan dan peletakan dasar-
dasar kehidupan bagi kaum
muslim dan penduduk Madinah
dalam beberapa langkah.
Pertama, mempererat tali
ukhuwah Islamiah (persaudaraan
Islam) antara kaum Muhajirin
dan Ansar yang sudah masuk
Islam. Kedua, membangun
Masjid Nabawi, sebagai tempat
untuk mewujudkan rasa
persaudaraan itu. Ketiga,
mengikat tali persaudaraan
dengan komunitas lain yang tidak
beragama Islam, yaitu kaum
Yahudi, Nasrani, dan Majusi.
Ikatan hubungan itu terwujud
dalam perjanjian yang disebut
dengan Misaq Madinah (Piagam
Madinah). Dengan dasar-dasar
itu, masyarakat Madinah bisa
disebut sebagai sebuah negara,
dengan Nabi Muhammad sebagai
kepala negara.
IZIN PERANG
Kendati Nabi dan pengikutnya
sudah hijrah ke Madinah, orang
Kuraisy terus mengganggu
mereka. Sementara itu kaum
Yahudi di Madinah iri melihat
kondisi militer, politik, dan
ekonomi kaum muslim semakin
baik. Mereka lantas
bersekongkol dengan kaum
Kuraisy untuk melumpuhkan
kaum muslim. Karena kaum
muslim semakin terancam, Allah
mengizinkan mereka untuk
berperang (Q.22:39-41). Setelah
mendapat izin Allah Swt., Nabi
dan kaum muslim lalu
memerangi orang Kuraisy dan
Yahudi. Ada beberapa
peperangan yang dipimpin Nabi,
misalnya Perang Badr, Perang
Uhud, Perang Khandaq (parit),
dan Fath Makkah.
PERJANJIAN HUDAIBIYAH
Pada tahun ke-6 hijrah, Nabi
bermimpi memasuki kota Mekah
dan bertawaf (mengelilingi
Ka'bah). Mimpi itu disampaikan
kepada para sahabat. Saat itu
pula, Nabi mengumumkan
kepada kaum muslim untuk
menunaikan ibadah haji di
Mekah. Namun kaum musyrik
Kuraisy menghalang- halangi
mereka. Kaum Kuraisy kemudian
mengutus Suhayl bin Amr untuk
bertemu dengan Nabi dan
membuat perjanjian perdamaian.
Nabi dan Suhayl menyepakati
syarat- syarat perdamaian itu.
Kalimat perjanjian ditulis oleh Ali
bin Abi Talib, atas perintah Nabi.
Perjanjian itu dikenal dengan
nama Perjanjian Hudaibiyah.
ISI PERJANJIAN HUDAIBIYAH
Kaum muslim dan kaum Kuraisy
mengadakan gencatan senjata
selama 10 tahun. Jika ada kaum
Kuraisy yang menyeberang ke
pihak Nabi tanpa seizin walinya,
ia harus dikembalikan kepada
mereka, tapi jika pengikut
Muhammad menyeberang ke
pihak musyrik Kuraisy, ia tidak
akan dikembalikan kepada
Muhammad. Kabilah-kabilah
Arab bebas bersekutu dengan
Muhammad ataupun dengan
orang Kuraisy. Pada tahun
tersebut (6H), Nabi dan
rombongan harus kembali ke
Madinah dan tidak boleh masuk
ke Mekah. Mereka juga harus
menunda ibadah haji hingga
tahun berikutnya, dengan syarat
tidak akan tinggal di Mekah lebih
dari tiga hari dan tidak membawa
senjata selain pedang di dalam
sarungnya.
'UMRAH AL-QADA'
Setahun setelah Perjanjian
Hudaibiyah ditandatangani, Nabi
dan kaum muslim dapat
memasuki kota Mekah untuk
beribadah haji di Ka'bah. Kaum
musyrik Kuraisy membiarkan
mereka tinggal di Mekah selama
tiga hari. Kesempatan ini
digunakan oleh Nabi dan kaum
muslim untuk menunaikan
umrah, yang disebut 'Umrah al-
Qada', pengganti umrah yang
tidak terlaksana pada tahun
sebelumnya karena dilarang
kaum musyrik Kuraisy.
PENYEBARAN ISLAM
Perjanjian Hudaibiyah
menciptakan suasana tenang dan
aman. Enam bulan setelah
perjanjian itu Nabi berdakwah
kepada para penguasa di sekitar
Arab, dengan cara mengirimkan
surat, antara lain kepada
penguasa Iran, Mesir, Abessinia,
Persia dan Romawi (Bizantium).
Surat Nabi seluruhnya berjumlah
sekitar 105 buah. Namun, tidak
semua teks surat itu disalin
lengkap. Surat itu berisi seruan
untuk masuk Islam. Setiap surat
dicap dengan stempel dari perak
yang diukir dengan tiga baris
kata: Muhammad, Rasul, Allah.
FATH MAKKAH
Suatu saat kaum Kuraisy
melanggar Perjanjian Hudaibiyah
dengan membantu sekutu
mereka menyerang sekutu kaum
muslim. Mengetahui hal itu, Nabi
segera menyiapkan sepuluh ribu
pasukan muslim untuk berangkat
ke Mekah. Pasukan muslim
memasuki kota Mekah tanpa
perlawanan dari kaum Kuraisy.
Peristiwa itu disebut Fath Makkah
(pembebasan Mekah). Di Mekah,
Nabi menghancurkan berhala-
berhala di sekeliling Ka'bah.
Setelah itu Nabi menyuruh Bilal
menyerukan azan dari atas
Ka'bah. Kemudian mereka
mendirikan salat berjemaah
dengan dipimpin oleh Rasulullah
Saw.
HAJI WADA'
Pada tahun ke-10 Hijrah, Nabi
menunaikan ibadah haji. Beliau
berangkat ke Mekah pada 28
Zulkaidah, setelah menunjuk Abu
Dujanah sebagai wakilnya di
Madinah. Pada 4 Zulhijah, Nabi
tiba di Mekah, dan langsung
masuk ke Masjidilharam melalui
pintu Bani Syaibah, serta
melakukan tawaf dan sai. Pada 8
Zulhijah, Nabi berangkat ke Mina
dan tinggal di sana hingga terbit
fajar. Pada pagi hari 9 Zulhijah,
Nabi berangkat ke Arafah
dengan diikuti oleh sekitar
100.000 jemaah. Pada ibadah haji
wada' (wadak) ini turun firman
Allah Swt. (Q.5:3) yang
menandakan bahwa Allah Swt.
telah menyempurnakan agama
Islam kepada umat-Nya dan
telah mencukupkan nikmat- Nya.
Perjalanan haji ini kemudian
disebut Haji wadak (haji
perpisahan), karena beberapa
bulan setelah ibadah haji itu Nabi
wafat.
WAFAT
Dua bulan setelah menunaikan
ibadah Haji Wadak, Nabi
menderita demam. Badannya
mulai lemah. Meskipun demikian
ia tetap memimpin salat
berjemaah. Namun setelah
merasa sangat lemah, ia
menunjuk Abu Bakar menjadi
penggantinya sebagai imam salat.
Setelah beberapa hari sakit, Nabi
dipanggil ke haribaan Allah Swt.
pada tanggal 12 Rabiulawal 11 H
atau 8 Juni 632 M. Nabi wafat
dalam usia 63 tahun. Abu Bakar
as-Siddiq kemudian ditunjuk oleh
kaum Muhajirin dan Ansar
sebagai Khalifah ar-Rasul
(pengganti Rasul).
UMMUL MUKMININ
Setelah Khadijah wafat,
Muhammad menikah lagi
sepuluh kali. Kesebelas istri Nabi
disebut Ummul Mukminin (ibu
orang- orang beriman). Nabi
menikahi para wanita tersebut
karena beberapa alasan, antara
lain untuk melindunginya dari
tekanan kaum musyrik,
membebaskannya dari status
tawanan perang, mengangkat
derajatnya, dan menciptakan
perdamaian dengan suku dari
wanita yang dinikahi oleh Nabi.
NABI MUHAMMAD SAW.
570 Lahir di Mekah pada tanggal
12 Rabiulawal Tahun Gajah atau
tanggal 20 April
595 Menikah dengan Khadijah
binti Khuwailid
610 Menerima wahyu pertama
617 Tahun Duka Cita ('Am al-
Huzn). Abi Talib dan Khadijah
wafat
619 Berdakwah ke Ta'if
621 Isra Mikraj
622 Hijrah ke Madinah
624 Perang Badr
625 Perang Uhud
626 Perang Khandaq
628 Perjanjian Hudaibiyah
629 Menunaikan 'Umrah al-
Qada'
630 Pembebasan kota Mekah
oleh kaum muslim
631 Tahun Perutusan ('Am al-
Bi'sah). Beberapa tokoh dan
delegasi dari berbagai penjuru
datang untuk menyatakan
keislaman mereka
632 Haji Wada'. Nabi Muhammad
wafat pada tanggal 12 Rabiulawal
11 H atau tanggal 8 Juni.
MUKJIZAT
Nabi Muhammad dikaruniai
sekitar 50 mukjizat. Dari sekian
banyak mukjizat itu, Al- Qur'an
merupakan mukjizat Nabi yang
paling besar pengaruhnya bagi
Islam dan dijadikan pegangan
hidup bagi setiap muslim. Tidak
ada yang dapat menyamai isi Al-
Qur'an hingga kini (Q.11:13).
Mu'jizat-mu'jizat Nabi yang lain,
misalnya: Nabi dapat mengetahui
isi hati lawan, tubuhnya
menebarkan bau harum, bumi
patuh atas perintahnya, dan Nabi
bisa mengeluarkan susu dari
seekor kambing kurus.
(sumber: Ensiklopedi Islam untuk
Pelajar - no.4)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar